UIN Jakarta Dorong Penguatan Peran Kampus dalam Akselerasi SDGs
UIN Jakarta Dorong Penguatan Peran Kampus dalam Akselerasi SDGs

Ruang Diorama, LP2M Online -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta, melalui Pusat Layanan Kerja Sama Internasional (PLKI) menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Why the SDGs Matter for Universities: Advancing Institutional Development, Reputation, and Societal-Global Impact”,  Kamis (16/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Diorama Auditorium Harun Nasution dan dimoderatori oleh koordinator LP2M UIN Jakarta Diamantin Rohadatul Aisy M.A ini menghadirkan pakar penelitian pendidikan empiris dari Leibniz University Hannover, Prof. Dr. Lysann Zander, dan guru besar FITK UIN Jakarta Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D  sebagai pembicara utama.

Turut hadir, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D dan Kepala Pusat Layanan Kerja Sama Internasional (PLKI) Prof. Arif Zamhari M.Ag., Ph.D.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menegaskan pentingnya peran universitas dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam sistem pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Menurutnya, kampus merupakan ruang strategis untuk mentransformasikan komitmen global menjadi aksi nyata yang berdampak luas.

“Kita perlu memperkuat pemahaman dan kesiapan dalam menghadapi tantangan SDGs secara nyata, baik di masyarakat maupun di lingkungan akademik. Penerapan prinsip SDGs di kampus akan memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dan memperkuat peran universitas sebagai agen perubahan. Selain itu, SDGs juga menyediakan kerangka kerja global dan bahasa bersama untuk bertindak. Universitas adalah ruang hidup yang ideal untuk mewujudkan komitmen tersebut menjadi aksi nyata.” ucapnya

Lebih lanjut, Prof. Asep berharap forum ini dapat menjadi jembatan kolaborasi internasional antara UIN Jakarta dan Leibniz University, terutama dalam memperluas jaringan riset dan pengembangan pendidikan berkelanjutan.

“Kolaborasi internasional tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga membuka peluang kerja sama konkret yang berdampak pada reputasi institusi. Kami ingin UIN Jakarta menjadi kampus yang bukan hanya berdaya saing nasional, tetapi juga global,” tambahnya.

Sedangkan Prof. Dr. Lysann Zander dalam paparannya menggarisbawahi pentingnya relasi yang kuat antara institusi dan mahasiswa sebagai fondasi pencapaian SDGs di lingkungan kampus.

“Banyak persoalan kampus sebenarnya dapat teratasi ketika terbangun hubungan yang kuat antara institusi dan mahasiswa. Dampaknya bersifat strategis, seperti  tingkat keberhasilan mahasiswa meningkat, reputasi institusi ikut terangkat. Mahasiswa yang merasa dihargai akan dengan sukarela membagikan pengalaman positifnya, baik kepada sesama mahasiswa maupun melalui media sosial. Ketika mahasiswa bahagia, institusi akan berkembang dan dipercaya.” ucapnya

Sementara itu, Guru Besar FITK UIN Jakarta, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D., menegaskan bahwa SDGs bukan hanya jargon global, melainkan instrumen penting untuk membentuk reputasi, memperkuat kemitraan, serta memperluas peluang pendanaan dan publikasi ilmiah kampus.

“Tema SDGs sangat penting karena berkaitan langsung dengan kehidupan kita, kebijakan publik, dan kondisi masyarakat. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, SDGs menjadi cara strategis untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat pembangunan sekaligus memastikan proses tersebut berlangsung secara berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, pembangunan tidak hanya maju, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas.” ucap Maila

Prof. Maila juga mendorong para peserta untuk ikut berperan aktif melalui riset dan publikasi ilmiah bertema SDGs. “Kami mengundang seluruh civitas akademika untuk berkontribusi melalui karya tulis ilmiah bertema SDGs yang dapat dikirimkan melalui bit.ly/GreenThink2025. Ini saatnya kampus memperkuat kontribusi ilmiah untuk perubahan nyata,” serunya.

Melalui seminar internasional ini, UIN Jakarta menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tetapi juga motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi lintas negara dan integrasi SDGs dalam dunia akademik diharapkan menjadi fondasi kuat untuk memperkuat reputasi universitas di tingkat global. (usa)