PPM UIN Jakarta dan Delegasi Internasional Turut Meriahkan Kegiatan Kerukunan Umat Beragama
PPM UIN Jakarta dan Delegasi Internasional Turut Meriahkan Kegiatan Kerukunan Umat Beragama

Bogor, BERITA PPM Online — Desa Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor berubah semarak pada Kamis (13/11/2025) saat peserta Indonesian Interfaith Scholarship (IIS) 2025 tiba di lokasi. Sorak-sorai anak-anak yang berbaris sambil melambai dengan bendera kecil memberikan sambutan hangat kepada delegasi internasional, terutama dari Austria dan Australia. Keceriaan itu langsung menegaskan bahwa harmoni dan toleransi sudah menjadi denyut kehidupan warga Pabuaran.

Pada kesempatan penting ini, PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tampil sebagai salah satu tamu utama yang diundang langsung oleh Kementerian Agama RI. Delegasi PPM terdiri dari Eva Khudzaeva, M.Si., Kaula Fahmi, M.Hum., Muslikh, M.Pd., serta dua mahasiswa KKN: Nabil Hayyan dan Dian Islamiah. Partisipasi aktif PPM UIN Jakarta menunjukkan komitmen kuat kampus dalam mengarusutamakan moderasi beragama dan menguatkan harmoni sosial di tengah masyarakat multikultural.

Tak lama setelah kedatangan rombongan, tradisi khas Betawi “Palang Pintu” menyemarakkan suasana. Pantun lucu, iringan rebana, dan atraksi dua pendekar silat memukau para tamu internasional. Palang Pintu ditutup dengan jabatan tangan persahabatan, simbol penghormatan yang menyiratkan pesan bahwa harmoni di Pabuaran dijaga melalui budaya dan kebersamaan.

Pertunjukan barongsai dan liong turut mengisi rangkaian penyambutan. Dentuman tambur menggema di antara rumah-rumah warga, menegaskan bahwa budaya Tionghoa adalah bagian integral dari dinamika kehidupan masyarakat setempat. Warga dari beragam agama—Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Sikh—bergotong royong menyiapkan seluruh rangkaian acara, mulai dari penataan lokasi hingga penyajian hidangan tradisional.

“Di sini kami hidup saling membantu. Saat perayaan hari besar agama apa pun, semua warga ikut membantu tanpa melihat batas agama,” ujar Haryanto, pemuka agama Khonghucu yang turut menyambut delegasi IIS 2025.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Kementerian Agama RI dalam mengenalkan praktik nyata toleransi dan moderasi beragama di Indonesia. Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., yang turut mendampingi rombongan menyebut Pabuaran sebagai contoh ideal desa kerukunan.

“Pabuaran adalah miniatur Indonesia yang menjunjung moderasi beragama. Di sini, kerja sama lintas iman adalah praktik sehari-hari, bukan sekadar wacana,” ujarnya dalam sambutannya.

Dengan menaiki kendaraan hiburan lokal “odong-odong”, para peserta berkeliling desa, mengunjungi berbagai rumah ibadah yang berdiri berdekatan: mushala, gereja, vihara, kelenteng, hingga rumah ibadah komunitas Sikh. Di tiap tempat, pemuka agama menjelaskan bagaimana masyarakat menjaga keharmonisan dalam aktivitas peribadatan.

Di Vihara, aroma dupa menyambut para tamu yang tengah mendengarkan filosofi welas asih dalam ajaran Buddha. Di gereja, pendeta menjelaskan kegiatan rutin jemaatnya, sementara di mushala, adzan Ashar berkumandang, menandai waktu salat bagi yang meyakininya. Semua berlangsung dalam ketenangan dan saling penghormatan.

Delegasi Austria, Mr. Alexander Rieger, tampak terharu. “Kami datang untuk belajar, dan hari ini kami melihat sendiri bahwa kerukunan di Indonesia bukan teori. Ini hidup dalam keseharian warganya,” ungkapnya.

Kunjungan ditutup dengan jamuan sederhana di balai warga. Hidangan khas Betawi dan Sunda seperti kue putu ayu, nagasari, dan semur jengkol tersaji hangat, disertai lantunan nyanyian anak-anak yang kembali memecah keheningan sore.

Bagi para tamu internasional, Pabuaran bukan sekadar lokasi kunjungan. Bagi PPM UIN Jakarta, kegiatan ini menjadi pengalaman penting dalam mendukung diplomasi budaya dan penguatan moderasi beragama. Dan bagi Indonesia, Pabuaran menjadi cermin kecil tanah air—tempat perbedaan tumbuh menjadi kekuatan dan persaudaraan lintas iman dirayakan dengan tulus dan penuh kegembiraan. (MusAm)