Mahasiswa UIN Jakarta Sosialisasikan Inovasi “Susu Singkong” di Lampung Timur
Mahasiswa UIN Jakarta Sosialisasikan Inovasi “Susu Singkong” di Lampung Timur

Lampung Timur, BERITA PPM Online – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BKS PTN Barat Kelompok 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan sosialisasi pembuatan produk olahan Susu Singkong (SuKong) di Balai Desa Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini diinisiasi oleh Annisa Fajarningrum Handoko, mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, sebagai bentuk pemanfaatan potensi lokal yang melimpah di desa tersebut.

Desa Rantau Jaya Udik II dikenal sebagai salah satu wilayah dengan perkebunan singkong terbesar di Lampung Timur. Hampir setiap warga desa memiliki lahan singkong yang selama ini hanya dijual dalam bentuk bahan mentah. Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN mengajak warga untuk melakukan inovasi pengolahan singkong agar memiliki nilai tambah ekonomi.

“Kami ingin memperkenalkan bahwa singkong tidak hanya bisa dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga bisa diolah menjadi produk kreatif seperti susu singkong. Harapannya ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu desa yang ingin mengembangkan UMKM,” ujar Annisa Fajarningrum Handoko dalam sambutannya.

Selain praktik pembuatan SuKong, sosialisasi ini juga meliputi sesi tentang desain kemasan produk, penulisan komposisi, hingga strategi pemasaran melalui digital marketing. Menurut Annisa, aspek kemasan dan pemasaran menjadi hal penting agar produk lokal bisa bersaing dengan produk modern.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Rantau Jaya Udik II, Sugeng Riyadi, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena bisa membuka wawasan masyarakat. Inovasi seperti ini sangat penting agar hasil panen singkong masyarakat tidak hanya dijual murah ke luar desa, tetapi bisa diolah sendiri dan memberikan nilai tambah ekonomi,” ungkap Sugeng.

Warga desa, khususnya para ibu, terlihat antusias mengikuti kegiatan. Beberapa di antaranya bahkan memberikan masukan tambahan agar rasa dan varian SuKong bisa disesuaikan dengan selera pasar. Salah seorang peserta menyampaikan, “Ide ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu bahwa singkong ternyata bisa dibuat susu. Kalau dikembangkan, ini bisa membantu menambah penghasilan keluarga.”

Kegiatan sosialisasi ini berjalan lancar dengan suasana penuh semangat kolaborasi antara mahasiswa dan warga. Ke depan, para mahasiswa KKN berharap program SuKong dapat menjadi embrio usaha kecil di desa, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan menjadi produk inovatif dan bernilai ekonomi tinggi.

Keberhasilan sosialisasi ini diharapkan tidak berhenti hanya pada masa KKN, melainkan dapat berlanjut sebagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mahasiswa berharap warga desa, khususnya kelompok ibu-ibu, dapat mengembangkan Susu Singkong (SuKong) menjadi produk unggulan Desa Rantau Jaya Udik II. Dengan dukungan pemerintah desa serta pendampingan berkelanjutan, SuKong berpotensi menjadi ikon lokal Lampung Timur yang mampu menembus pasar lebih luas, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi berbasis potensi daerah. (MusAm)