LP2M UIN Jakarta Selenggarakan Coaching Webinar Pendanaan Penelitian MoRa the AIR Funds 2025
Jakarta, LP2M Online – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta menyelenggarakan coaching webinar Program Pendanaan Riset Indonesia Bangkit Kementerian Agama RI (MoRa the AIR Funds) 2025, Rabu, (29/10/2025) secara daring melalui platform Zoom.
Kegiatan ini berfokus kepada program penelitian Mora Air Fund dan proses aplikasi pendanaan LPDP, dengan diskusi yang mencakup pedoman proposal, komposisi tim, dan persyaratan alokasi anggaran. Peserta menerima instruksi rinci tentang penggunaan platform eRISPRO untuk pengajuan proposal dan sistem eRISPRO untuk pendaftaran tim, termasuk klarifikasi tentang kelayakan anggota dan persyaratan kolaborasi.
Hadir pada kegiatan ini, Prof. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D. sebagai narasumber utama dan dibuka dengan sambutan dari Ketua LP2M UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia, Ph.D dan dihadiri oleh para dosen-peneliti di lingkungan UIN Jakarta.
Dalam sambutannya, Prof. Amelia menegaskan pentingnya kesiapan administratif dan substansial dalam setiap proposal penelitian yang diajukan.
“Pendanaan penelitian bukan hanya tentang memenuhi persyaratan teknis, tetapi juga tentang menunjukkan integritas akademik dan komitmen untuk menghasilkan riset yang berdampak. Kami di LP2M berupaya mendukung penuh peneliti agar proposal yang dikirimkan benar-benar siap untuk bersaing,” ujar Amelia.
Beliau juga menyampaikan bahwa LP2M menargetkan sedikitnya 12 proposal berhasil didanai pada tahun ini, serta mendorong seluruh peneliti untuk memastikan proposal disusun sesuai pedoman LPDP dan Kementerian Agama.
“Kami ingin semua peneliti tidak menunggu hingga menit terakhir. Pastikan semua akun telah diverifikasi, proposal lengkap, dan dokumen rekomendasi diserahkan sebelum batas waktu 7 November pukul 15.00 WIB,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D dalam pemaparannya memberikan arahan teknis mengenai penggunaan platform eRISPRO, proses pendaftaran tim, serta format proposal penelitian yang sesuai standar LPDP.
“Setiap peneliti wajib memastikan akun eRISPRO diverifikasi dengan tanda hijau sebelum pengajuan proposal. Selain itu, proposal harus memuat peta jalan penelitian minimal dua tahun dengan target inovasi pada level TKT 4. Selain itu, alokasi honorarium tidak boleh melebihi 30% dari total RBA,” tambahnya.
Prof. Flori juga menekankan pentingnya kejelasan peran dalam tim peneliti dan kesesuaian antara dokumen RBA, daftar anggota, serta surat tugas. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga sangat dianjurkan, baik domestik maupun internasional, selama tetap mematuhi kebijakan pendanaan LPDP.
“Kolaborasi adalah kekuatan riset kita. Namun setiap mitra dan kolaborator harus terdaftar dan diverifikasi sesuai ketentuan agar tidak menimbulkan masalah administratif di kemudian hari,” jelasnya.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan penjelasan rinci tentang pelaporan keuangan, pemformatan proposal, dan prosedur surat rekomendasi, termasuk ketentuan mengenai penggunaan format proposal LPDP tanpa modifikasi.
Menutup sesi, Prof. Amelia kembali mengingatkan bahwa LP2M siap memberikan dukungan teknis kepada seluruh peneliti UIN Jakarta.
“Kami ingin memastikan setiap proposal bukan hanya layak secara administratif, tapi juga kuat secara ilmiah. Semangat kolaborasi dan ketepatan waktu menjadi kunci sukses kita bersama,” pungkasnya.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber, membahas berbagai aspek teknis seperti kelayakan anggota tim, kebijakan pendanaan ganda, dan sinkronisasi akun eRISPRO dengan data Sinta. (usa)
