LP2M Dorong Peningkatan Jumlah Guru Besar di UIN Jakarta
UIN JAKARTA — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendorong peningkatan jumlah guru besar berbagai bidang ilmu dari seluruh fakultas dan sekolah pascasarjana. Dari banyak dosen yang dimiliki, LP2M sendiri melihat besarnya potensi pertambahan guru besar di UIN Jakarta.
Demikian disampaikan Ketua LP2M UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia MA Ph.D dalam keterangannya di Gedung Rektorat, Kamis (301/2023). “LP2M UIN Jakarta menargetkan tahun 2023 ini 20 guru besar, tahun depan juga 20 orang, dan seterusnya. Potensinya cukup banyak, tinggal difasilitasi lebih kuat lagi,” katanya.
Fasilitasi dimaksud, sambungnya, menyangkut pengurusan dokumen kepegawaian yang bersangkutan. Fasilitasi lain yang lebih penting lanjutnya, adalah dukungan bagi para dosen dalam kegiatan penulisan artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah internasional berekognisi.
Terkait asistensi penulisan, LP2M UIN Jakarta merealisasikan program Akselerasi Guru Besar melalui workshop tentang pengurusan persyaratan dan pelatihan penulisan. “Selain persyaratan, program lanjutannya adalah tiga hari workshop membantu para calon guru besar mem-publish tulisan mereka,” katanya.
Guru Besar Sejarah Islam Fakultas Adab dan Humaniora ini menambahkan LP2M juga memberikan pelatihan dengan mengundang sejumlah narasumber ahli. Selain ahli di bidang riset, para narasumber yang dilatih adalah berpengalaman dalam review artikel jurnal internasional.
Diketahui, LP2M UIN Jakarta sendiri menggelar program akselerasi guru besar pada hari Rabu (29/8/2023). Lebih dari 50 orang dosen berpangkat akademik lektor kepala dari berbagai fakultas mengikuti kegiatan.
Para dosen terpilih mendapat pelatihan langsung dari dua narasumber ahli, yaitu Profesor Sutikno dan Profesor Minako Sakai. Kedua narasumber tercatat memiliki rekam jejak yang baik dalam riset dan publikasi karya ilmiah.
“Program akselerasi guru besar ini sangat terbuka bagi para dosen untuk konsultasi, pengurusan dokumen, dan juga mendapatkan asistensi dalam penulisan artikel jurnal,” tambahnya.
Lebih jauh, Profesor Amelia menambahkan, kendati jumlah guru besar kini masih didominasi bidang keilmuan sosial-humaniora (keislaman), namun ia memproyeksi ke depan jumlah guru besar bidang sains, teknologi, hingga kedokteran juga bertambah. “Potensinya besar, apalagi ada integrasi keilmuan di UIN Jakarta,” katanya.
Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D sendiri menyambut program akselerasi guru besar. Menurutnya, program ini akan bermanfaat dalam memfasilitasi dosen-dosen dalam meraih pangkat guru besar yang berpengaruh penting dalam pengembangan riset dan pendidikan di UIN Jakarta. (M. Adam Camubar/ZM).