Gandeng Puskesmas, Mahasiswa KKN UIN Jakarta Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Bogor
Gandeng Puskesmas, Mahasiswa KKN UIN Jakarta Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Bogor

Kabupaten Bogor, BERITA PPM Online– Sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah pedesaan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 98 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Puskesmas Kecamatan Leuwiliang menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan tema “Membangun Generasi Sehat Tanpa Stunting” pada Jumat (8/8/2025) di Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Acara ini berlangsung di Majelis Ta’lim Nurul Imam Kampung Bantar Endah, dihadiri oleh 47 peserta yang terdiri dari para ibu dan anak-anak balita.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Hendarwati, S.K.M., Ahli Nutrisionis dari Puskesmas Kecamatan Leuwiliang, yang memaparkan secara komprehensif mengenai pengertian stunting, penyebab, dampak, dan langkah-langkah pencegahannya. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya gizi yang tepat sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun anak, periode yang sering disebut “1000 Hari Pertama Kehidupan”.

“Stunting bukan hanya soal tubuh anak yang pendek, tetapi juga terkait perkembangan otak dan masa depan mereka. Pencegahan harus dimulai sejak ibu hamil, dengan memastikan asupan gizi yang cukup dan pola hidup sehat,” ujar Hendarwati.

Ia juga menambahkan, masih banyak ibu yang belum memahami bahwa kekurangan gizi kronis pada anak akan berdampak jangka panjang terhadap kecerdasan, prestasi sekolah, dan produktivitas di masa dewasa. “Kita ingin anak-anak di Desa Barengkok tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa KKN, melalui pesan singkatnya menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat setempat.

“Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan pola asuh yang tepat,” ungkap Prof. Lily.

Prof. Lily juga menuturkan bahwa peran mahasiswa di lapangan tidak hanya sebatas menjalankan program kerja, tetapi juga membangun kepercayaan dengan masyarakat agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan. Ia menilai bahwa pendekatan persuasif dan edukatif seperti ini akan lebih efektif dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap pola asuh dan gizi anak.

Dalam kesempatan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi penyuluhan, tetapi juga diajak berdiskusi interaktif serta diberikan contoh menu gizi seimbang yang mudah diterapkan dengan bahan pangan lokal. Panitia juga membagikan leaflet edukasi yang memuat informasi singkat tentang pencegahan stunting, sehingga ibu-ibu dapat membacanya kembali di rumah.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari perubahan perilaku positif di Desa Barengkok. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya gizi dan pola asuh anak, angka stunting di wilayah ini diharapkan dapat ditekan secara signifikan. (MusAm)

Foto Dokumentasi: