Dari Singkong Menjadi Produk Bernilai: Inovasi Mocaf dan Cookies di Desa Labuhan Ratu VI
Labuhan Ratu, BERITA PPM Online– Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi pengolahan pangan lokal. Kali ini, Alifia Balqis, mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menginisiasi program pelatihan pengolahan singkong menjadi tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan cookies di Aula BPU Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur pada (31/7/2025).
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya hasil panen singkong di Desa Labuhan Ratu VI yang selama ini sebagian besar hanya dijual dalam bentuk mentah dengan harga relatif rendah, yakni sekitar Rp400/kg jika dijual ke pabrik pengolahan atau Rp1.300/kg jika langsung ke pembeli. Kondisi tersebut membuat keuntungan masyarakat belum optimal, padahal singkong memiliki potensi besar bila diolah lebih lanjut.
“Dengan adanya pelatihan ini, saya ingin membuka wawasan masyarakat bahwa singkong tidak hanya bisa dijual mentah. Jika diolah menjadi tepung Mocaf atau cookies, nilai jualnya bisa meningkat berkali lipat dan bahkan bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga di desa,” ujar Alifia Balqis, inisiator kegiatan.
Pelatihan berlangsung dalam dua tahap. Pertama, peserta diperkenalkan pada proses pembuatan tepung Mocaf, mulai dari pemilihan singkong, fermentasi, pengeringan, hingga penggilingan. Kedua, tepung yang dihasilkan langsung diolah menjadi cookies, produk turunan yang memiliki daya tarik tinggi karena tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih baik.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK Desa Labuhan Ratu VI yang antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Mereka terlihat bersemangat mempraktikkan langsung proses pembuatan tepung hingga memanggang cookies berbahan Mocaf.
Dalam sambutannya, Ibu Katini, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Labuhan Ratu VI, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa UIN Jakarta. “Kami sangat berterima kasih karena pelatihan seperti ini belum pernah ada di desa kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat, apalagi singkong di desa ini melimpah. Semoga setelah ini masyarakat bisa mempraktikkan dan menjadikan Mocaf serta cookies sebagai produk unggulan desa,” ungkapnya.
Salah seorang peserta pelatihan, Ibu Sulastri, juga menyampaikan kesan positifnya. Ia mengatakan, “Biasanya kami hanya menjual singkong apa adanya. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara mengolah singkong supaya lebih bernilai. Insya Allah, ke depan kami akan coba produksi kecil-kecilan untuk dijual di pasar.”
Melalui program ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Labuhan Ratu VI dapat mengurangi ketergantungan pada penjualan singkong mentah, serta mampu menciptakan peluang usaha baru berbasis produk pangan lokal. Selain itu, tepung Mocaf dan cookies juga diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan desa yang memiliki daya saing di pasaran. (MusAm)