CAPACITY BUILDING for University Personnel: Pertemuan keempat!
Rektorat, Berita LP2M – Program Capacity Building in English Communication for University Personnel, yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta, telah memasuki pertemuan keempatnya pada Kamis, 7 Agustus 2025. Program yang merupakan hasil kolaborasi antara LP2M UIN Jakarta, Social Trust Fund, dan CAUKIN Studio ini terus berjalan intensif di ruang rapat LP2M UIN Jakarta.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali dosen dan staf UIN Jakarta dengan kemampuan berbahasa Inggris yang aktif dan fungsional, terutama dalam konteks komunikasi profesional dan interaksi lintas budaya. Sejak dimulai pada 30 Juli 2025, para peserta secara rutin mengikuti sesi pelatihan yang berlangsung dua kali seminggu, yang dijadwalkan hingga 5 September 2025.
Pada pertemuan kali ini, para peserta terlihat aktif berinteraksi dengan fasilitator, termasuk melakukan diskusi mengenai teori-teori psikologis dan pengembangan diri. Dalam video dokumentasi, salah satu peserta, yang memimpin jalannya diskusi, terlihat membahas konsep "power" dan "force" dalam konteks energi positif dan negatif, serta pentingnya rasa bersyukur (gratefulness) sebagai level tertinggi dalam spektrum emosi manusia. Diskusi ini mencerminkan pendekatan holistik dalam pelatihan, di mana keterampilan bahasa dipadukan dengan pemahaman tentang kecerdasan emosional untuk menciptakan komunikasi yang lebih efektif.
Para peserta juga mendapatkan bimbingan langsung dari fasilitator, termasuk koreksi pelafalan dan feedback konstruktif. Diskusi berlangsung interaktif, di mana peserta tidak hanya menerima materi tetapi juga berbagi pandangan dan pengalaman pribadi, yang menjadikan suasana pelatihan terasa hidup dan partisipatif.
Program ini menjadi bagian integral dari upaya LP2M UIN Jakarta dalam mendukung visi universitas untuk menjadi lembaga pendidikan yang berdaya saing global. Dengan meningkatkan kapasitas komunikasi dalam bahasa Inggris, UIN Jakarta berharap dapat memperkuat jejaring internasional dan menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif bagi sivitas akademika maupun tamu-tamu dari luar negeri.
Foto Dokumentasi:
